Buku coklat berdebu
Ketabahan hati di dalam Qolbu
Berat beban Ia pikul
Anak sekecil itupun harus genggam cangkul
Tidak sempat bermain juga bergurau
Tidak mengeluh meski hidupnya kacau
Habis magrib baca Qur’an
Simpan uang sedikit untuk hari raya Idul Qurban
Itu bukan putih bedak, tetapi itu putih pucat
Kalubetis Emak kebas biar aku cepat pijat
Jangan Emak menangis mata berkaca
Kalau ngedip tumpah airnya
Jangan dengar kata orang tentang aku ya Mak
Jangan Emak sedih nanti dada aku sesak
Aku nabung buat beli dua ekor domba
Kalau ada rezeki lebih kita beli sapi itupun juga
Emak masak sambal, teri bagi ku rasa rendang
Do’a kan ku besok melaut, kita makan kerang dan udang
Mulut, tangan buat kupas kelapa
Emak cerita tentang almarhum Bapak
Rindu waktu beliau jadi imam kita solat
Bulan syawal sudah dekat tujuh tahun terasa cepat
Bapak sudah lama wafat
Hanya satu wasiat
Jaga ibumu nak, iman harus selamat
Habis solat magrib Emak selalu solawat
Do’a Emak bagi ku adalah obat
Kemana pun ku melangkah, senyum Emak selalu kubawa
Cium tangan laju kerja tahan sakit jangan merengut di depannya
Tak pudar asa di dalam dada, iman akan membawa kita pada akhir bahagia.
182~Ki Asap
Comments
Post a Comment