Cinta, apakah harus selalu jadi
bahan perbincangan orang banyak, yang selalu dijadikan alat untuk sebuah
pelampiasan keinginan sesaat Nafsu. Nyatanya
yang mereka perbincangkan tak lebih dari sebuah omong kosong.
Analogi sederhan :
Ketika kita datang ke sebuah
taman Bunga, lalu mata kita tersudut pada sebuah Bunga yang indah nan harum, di
situ terdapat pertentangan antara Nurani dan Naluri, dan sifat manusia yang
cenderung Memiliki bukan Menjadi. Tatkala kita memetik Bunga yang
indah nan harum dari taman nya, apakah sang pemilik taman tidak marah?
Tentu marah, karna jelas kita
merusak Bunga sang pemilik taman,
Apakah kita cukup mengaguminya
tanpa merusak Bunganya?
Karna kebijaksanaan cinta itu
menjadi bukan memiliki,
Bukan dengan mencuri Bunganya
kita bisa memiliki, walaupun memiliki mungkin hanya beberapa saat karna bunga
itu akan layu dan hilanglah semua keindahan nya,
Yang bijaksana itu kita
meminta izin kepada sang pemilik Bunga lalu kita membawa pulang bunga itu lalu
kita merawatnya dirumah hingga tumbuh bunga-bunga berikutnya, alangkah indahnya
jika kita dapat memposisikan antara cinta dan nafsu,
Karna hakikat cinta itu
menjaga bukan merusak
#SuratSobek
Comments
Post a Comment