Skip to main content

TEMAN

Bukan kah kita pernah sama-sama bangkit dari kegagalan?
Kita juga pernah menari-nari diatas permadani kesengsaraan
Berenang digenangan peluh yang mengalir dari mata air pori-pori bapak
Membalut hati yang koreng dari luka yang mulai mengering

Bukankah kita sering bercerita tentang harapan-harapan yang panjang bahkan lebih panjang dari rokok yang sama-sama kita hisap?
Hari, bulan, tahun,  yang telah kita tandai dengan kecemasan serta kegelisahan

Ingat kita bukan para pemenang yang memilih tidur karena merasa semuanya telah berakhir
Kita adalah para petarung dimana perang adalah satu-satunya pilihan agar kita tetap hidup.
Sedikit aku ambil kutipan dari narasi Irvan Aulia
Untuk mengingatkan kita bahwa kita memang ditakdirkan untuk menjadi petarung yang tangguh.
Meski sedikit naif atau mungkin kata-kataku lebih melankolis.
Tapi itulah kita yang sebenarnya.


7 Januari 2018

Comments

Popular posts from this blog

WISATA PULAU MUNA “Danau Moko Dan Pantai Walengkabola”

Pulau Muna yang berada di daerah Sulawesi Tenggara mempunyai beragam wisata alam yang selalu memanjakan mata para pengunjungnya. Di pulau ini anda dapat mengunjungi wisata pantai, goa, danau, bukit dan beberapa situs kuno peninggalan sejarah. Dan saya akan memaparkan salah satunya saja yakni Danau Moko. Danau yang di keliling batu karang ini berada di Desa Walengkabola, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Danau yang letaknya tidak jauh dari Pantai walengkabola ini, merupakan danau air payau yang berwarna biru. Selain itu, danau ini juga memiliki seekor penyu yang menjadi pusat perhatian para pengunjung. Pengunjung juga dapat berinterkasi secara langsung dengan penyu ini. Bahkan berenang bersama dengan penyu ini bukan hal yang mustahil jika berada di danau moko. Dan karena letak danau yang tidak jauh dari pantai, dengan berjalan kaki saja wisatawan dapat menikmati desiran ombak Pantai Walengkabola. Untuk ke Pantai wisatawan tidak perlu khawatir karena Pantai ini ...

AIR

Se Suci apakah diri yang hina ini ? Tidak bercerminkah kita ? Tidak kah sadar akan kekotoran diri ini ? Apa air yang setiap hari kita kotor untuk membersihkan tubuh ini tak kunjung membuat kita sadar akan kekotoran diri ini ? Masih pantaskah kita anggap diri ini bersih, suci. Lalu ia mengeluarkan kejernihannya, tunduk atas perintah Mu untuk kembali ketempat kotor karna membersihkan badan-badan, bau dan kotor manusia. Mungkin itulah cara kembali air menjadi mulia, membersihkan segala yang kotor merelakan kejernihannya ternodai. Lantas masih terasa sucikah diri ini ? #SuratSobek

SEBUAH ILUSI

Bandung akan terus menjadi ilusi untuk sebagian remaja yang memburu inspirasi, atau Jogja yang menjanjikan seribu suasana yang menggoda, Ada yang berlomba menuju pulau para Dewa sedang terik matahari Bali tak jauh berbeda dari pesisir Banyuwangi, bahkan aku melihat ada yang menggantungkan harapan di puncak Rinjani dan melepas kepenatan di jernihnya bibir Gili, dan aku menemukan tenang tepat disini di depan pintu kemana kelak aku akan kembali menuju sisi dari segala sisi, menenggelamkan diri dari segala letih serta harapan-harapan yang terus menghantui.